Sabtu, 27 September 2014

Ngayogyakarta & Dieng

17 September 2014

Berangkat sekitar jam 20.10 dari rumah. Gue, Tia, Vita, Alin berniat menunggu kereta  ke arah Jakarta di stasiun Cilebut, dan you know what kereta ke arah jakarta adanya jam 21.25 sedangkan kereta buat ke Jogjakarta itu jam 22.30. Sepanjang jalan gue gelisah banget takut ketinggalan kereta, akhirnya sampai stasiun Cikini sekitar jam 22.20, kita semua lari-lari dan langsung naik ojek ke arah Pasar Senen, mana ojek yang gue tumpangi nabrak sepeda segala. Sesampainya di Pasar Senen ternyata kereta Progo ke arah Yogyakarta sudah datang, karena bentuk tiketnya masih yang dari Indomaret, akhirnya kita lari-lari ke tempat penukaran tiket yang ada di paling ujung stasiun, jauh banget rasanya cape banget, para penjual kaki lima dan tukang ojek disana pun menyoraki kita karena terburu-buru, lalu kita semua langsung masuk kereta tanpa periksa KTP dulu karena gue bilang "Mas keretanya udah mau berangkat, ga sempet periksa KTP dulu, kita orang jujur kook". Dan akhirnya sempet juga masuk kereta walaupun ngos-ngosan mau pingsan rasanya :')

18 September 2014

Sesampainya di Stasiun Lempuyangan tepat jam 07.00 pagi. Dari situ kita langsung menuju Warung Toetoeng untuk sarapan pagi, lalu siap-siap mandi pagi di kosan salah satu temannya Tia. Kita menyewa 1 motor, per harinya Rp.55.000,00, dan 1 motor lagi pinjem punya temannya Tia. Lalu kita langsung menuju kontrakannya Abduh naro semua tas-tas, karena selama di Yogyakarta kita menumpang di kontrakan tersebut.

Destinasi pertama menuju Blue Lagoon Tirta Budi yang letaknya cukup jauh dari perkotaan,  yaitu di daerah Sleman. Untuk masuk ke tempat wisata tersebut gratis, hanya bayar parkir motor sebesar Rp.2000,00 whaaa lumayan banget kan! Menurut gue biasa aja sih tempatnya, adem, dan air di kali tersebut warnanya bener-bener biru tua, amazing lah! Setelah dari blue lagoon kita menuju Cha Cha Milk di gejayan, dan makan ayam penyet yang super pedeees tapi lupa apa namanya -_-



Destinasi kedua kita menuju Candi Ratu Boko, jauh banget dari pusat kota. Untuk masuk ke Candi tersebut harus membayar sebesar Rp.25.000,00. Menurut gue candi ini lebih bagus dari Candi Prambanan. Candi Ratu Boko terkenal dengan Sunsetnya yang katanya bagus banget, tapi karena Maya sudah sampai Jogjakarta dan minta kunci kontrakan, jadinya harus cepet-cepet balik.



Setelah itu kita menuju kosan Faris untuk menjemput Bani dan Maya dan mengantarkan mereka ke kontrakannya Abduh. Malampun tiba, kita semua kelaparan dan akhirnya kita memutuskan untuk makan di Nutellaria yang katanya lagi Hits banget di Jogjakarta. Nutellaria itu sendiri menyediakan berbagai macam makanan, tetapi khas dari Nutellaria ini adalah berbagai macam roti, seperti rolls, roti bakar, martabak, dll, disajikan dengan polesan selai nutella nyaaamy! harganya terbilang mahal untuk daerah Jogyakarta, yaitu roti bakar Rp.20.000,00, rolls Rp.25.000,00, Martabak Rp60.000-Rp.130.000,00 but worth it lah sama rasanya. Perutpun kenyang, tapi belum afdol rasanya kalau ke Jogjakarta tidak main mobil lampu-lampu di alun-alun Kidul, akhirnya kita menuju kesana, 1 Mobil dikenakan biaya Rp.30.000,00 per satu putaran alun-alun, satu mobil bisa muat 8 orang. Yeay gowes gowes mobil lampu akhirnyaaa!

Roti Bakar & Rolls Mixed Up

 Sepeda Lampu alun-alun

19 September 2014
Pagi ini kita sarapan lagi di Warung Toetoeng, nagih banget lah sarapan disana. Lalu kita menuju Malioboro, disana gue beli kipas, gelang, dream catcher, dan disana kita ketemuan sama Yuni. Sehabis itu makan siang di Yammie Pangsit Pathuk yang katanya mie ayam paling favorit di Jogjakarta, emang iya sih enak banget nyam nyam. Sekitar jam 15.00 kita menuju  Stadion Mandala Krida untuk nonton 3030, ngantrinya panjaaaaaang banget, tapi kita dapet tempat VIP dong wkwk berkat Vita yang jago godain mas mas nya. Pertunjukannya keren banget, laser dimana mana, berasa 3 dimensi juga, ya intinya itu tentang Jogjakarta di masa depan bakal kaya gimana dan sekalian promosi provider 3. Lalu kita semua balik dulu ke kosan Abduh buat solat maghrib dan berangkat lagi sehabis Isya ke Malioboro buat janjian sama Acca dan E, tapi malah ga sengaja ketemu anak yang E-trip disana wkwk. Setelah dijemput Acca, kita makan malam di Bambino's Casa de Cafe. Lalu balik lagi ke kosan abduh. Sekitar jam 23.30 kita berangkat menuju Dieng. Kita menuju dieng dengan menyewa mobil seharga Rp250.000,00 belum sama bensin dan supir. Untung ada Bani yang mau nyetir jadi gausah mahal-mahal sewa supir hehe.
Hello Malioboro!

 Pertunjukan 3030 Jogja

20 September 2014
Jam 03.00 Pagi kita sampai di Dieng, dingin banget banget banget udah kaya di dalam kulkas aja, kalau ngomong juga keluar asap mulutnya, untungnya jaket gue 3 lapis sampe keliatan gendut banget huft. Sekitar jam 03.30 kita semua mulai mendaki ke Bukit Sikunir, jalannya curam banget, cuma setapak, di sisi kiri jurang, licin juga karena batu-batuan, gelap, nanjak banget, pokoknya jangan pernah nekat mendaki kalau cuma pakai sepatu crocs. Sesampainya di Bukit Sikunir sekitar jam 04.20. Yang kita incar dari perjalanan kesana itu adalah sunrise di Bukit Sikunir dan subhanallah indah banget! Tapi jujur menurut gue jauh lebih indah sunrise di Gunung Bromo. Lalu kita turun gunung sekitar jam 08.00. Cuaca sudah mulai hangat, dan gue buka salah satu jaket gue, jadi tinggal 2 lapis deh hihi. Setelah itu kita menuju telaga warna dieng, untuk masuk kesana dikenakan tiket seharga Rp5000,00. Telaga warna nya cukup indah berwarna biru dan hijau, konon katanya setiap setahun sekali telaga warna ini bisa berubah menjadi warna merah loooh. Next kita menuju Komplek Candi Arjuna Dieng, dan seperti biasa kita harus membeli tiket seharga Rp.5000,00.

Sunrise Bukit Sikunir Dieng

Telaga Warna Dieng

Kompleks Candi Arjuna Dieng

Sehabis dari dieng rencananya mau naik kereta dari Purwokerto, tetapi apa daya sudah telat, dan bus dari Wonosobo ke Bogor pun adanya jam 16.00, sedangkan kita sudah sampai di terminal Wonosobo jam 11.00, males banget kan nunggunya. Akhirnya kita semua balik lagi ke Jogjakarta dan berencana naik kereta Bisnis yang harganya..... Rp260.000,00 kyaaaa mahal banget :")

Sesampainya di Jogjakarta sekitar jam 15.00, lalu menuju Stasiun Tugu untuk membeli tiket kereta. Kita semua belum makan dari pagi, akhirnya kita memilih makan di SS biar kenyang banget, lalu menuju kosan temannya Tia buat siap-siap. Kereta Senja Utama Yogya siap berangkat pukul 20.30. Dan sampai di Jatinegara keesokan harinya pukul 05.30. Dadah Jogjakartaaaa dan Dieng, thanks for the trip!!


Sabtu, 13 September 2014

Tegal Buleud Beach


22 Agustus 2014

Bangun pagi kali ini gue bener-bener bad mood banget karena mengingat desa sebelah yaitu desa Pasanggarahan mau berwisata ke Pantai Tegal Buleud, sedangkan kelompok gue ga ada yang mau gerak buat minjem mobil atau apapun itu buat liburan ke Pantai, malah Wandut bilang "yauda sih ke pantai bisa kapan-kapan ga harus pas kkp, lagian gue juga ga pengen2 banget" hufff makin kesel aja, ditambah gue ngga dibeliin sarapan, tapi yang lain dibeliin. makin bad mood -_-

Sekitar jam 09.00, Badmood gue berubah menjadi senyuman lebar karena faisal bilang "Pada mau ikut desa Pasanggrahan ke pantai ga? kalau mau siap-siap sekarang soalnya mereka mau langsung otw jemput" langsunglah gue mandi cepet-cepet satset dan ngga ngeringin rambut segala, sekitar jam set 10 kita semua berangkat dari desa, oiya Faisal sama Runnis ngga ikut ke pantai. Kita menuju ke Pantai Tegal Beleud menggunakan mobil bak terbuka.

Sebelum ke Tegal Buleud, kite mengunjungi air terjun Curug Caweni terlebih dahulu. Mendaki gunung lewati lembah banget deh buat sampai ke air terjun tersebut, hampir kepeleset segala gue. Sesampainya di air terjun hmmmmm.... biasa banget hahaha udah cape-cape ngelewatin jalan curam padahal, tapi lumayanlah hihi :D


Setelah itu kita melanjutkan perjalanan lagi, ditengah perjalanan kita semua singgah dulu ke masjid karena cowo-cowonya harus solat jumat dulu. Oiya sempet ada kejadian mobil yang kita tumpangi ban nya jeblok masuk pasir, jadi aja yang cowo-cowo pada bantuin dorong haha. Lalu kita semua sampai di Pantai Tegal Buleud sekitar jam set 2 siang.

Dorong mobil nyahaha zemangat!

Pantai Tegal Buleud ini mempunyai kandungan pasir yang hitam karena mengandung partikel besi, di dekat pantainya tersebut terdapat pabrik bijih besi. Angin di pantai Tegal Buleud pun sangat kencang, maklum karena termasuk pantai selatan. Pantai disana tergolong sepi pengunjung tetapi itulah yang membuat pantai tersebut berasa di private beach. Disana kita semua foto-foto bahkan pada nyebur walaupun gue ga ikutan nyebur, lalu main kubur-kuburan di pasir. dan kita semua makan ikan bakar cakalang nyummmy enak banget! Kita main-main disana sampai sekitar jam 4, lalu setelah itu menuju ke tempat penangkapan ikan, karena si Ibu kadesnya mau beli ikan dulu. Sesampainya di Sagaranten sekitar jam 8 malam. Yeay seru banget! makasih buat Desa Pasanggrahan yang mau numpangin kita semua ke Pantai :3

 Pasir hitam yang mengadung partikel besi >.<

yaaay happy face

 ini dia mereka semua yang pada nyebur, seru banget :D

Hello Sagaranten!

Kuliah Kerja Profesi (KKP) untuk mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Ekonomi yang dimulai dari tanggal 1 Juli 2014 sampai 27 Agustus 2014. Ditempatkan di daerah Sukabumi, hmmmm tepatnya di pedalaman Sukabumi sih karena membutuhkan waktu 2 jam dari Kota Sukabumi untuk sampai ke desa yang kita tuju. Mimpi buruk kan?! Iya sih awalnya gue mikir ini semua mimpi buruk, ninggalin Bogor selama 2 bulan, tapi ternyata gue salah! gue alhamdulillah ngerasa betah tinggal di desa tersebut. Oiya, nama desanya itu Desa Sagaranten :)

Terlalu panjang buat gue ceritain semua yang gue lakukan disana, tapi gue bakal cerita apa aja yang buat gue betah tinggal disana, dan kegiatan apa aja yang dilakukan disana.

Yang pertama adalah rumah, alhamdulillah kelompok Desa Sagaranten dapet rumah yang amat sangat layak dengan fasilitas 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, mesin cuci, tv, dapur beserta peralatan masaknya, pokoknya paket lengkap banget. Untuk menyewa rumah tersebut dikenakan biaya 1,5 per bulannya dan belum termasuk listrik. hufff, mahal juga ya...

Sebagian isi rumah

Kedua, temen kelompok gue yang asik-asik banget! Yaitu Faisal, Ridwan, Lita, Runnis, Anis, Nadya, dan Pristi. Gue udah ngga ngerti lagi deh sekelompok sama mereka kerjanya keketawaan melulu, kalau ngomong juga pada ngga disaring lagi ngasal semua, dan suka pada curhat-curhatan juga hahaha pokoknya klop banget lah kita.

Ketiga, lokasi Desa Sagaranten yang strategis. Maksudnya strategis disini itu deket sama pasar, indomaret, terminal sagaranten, pusat kecamatan Sagarantennya lah. Bukan strategis deket mall...... ngeliat indomaret disana aja udah berasa mall wkwk.
Ke empat, Warga Desa Sagaranten yang baik-baik banget, mereka semua welcome banget dengan kedatangan kita hihi alhamdulillah.

Ada beberapa kegiatan yang kita jalankan, pertama adalah penyuluhan tanaman vertikultur ke beberapa RW, lalu setiap RW ditugaskan untuk membuat tanaman vertikultur yang akan di lomba kan pada tanggal 18 Agustus 2014 sekalian memperingati hari kemerdekaan Indonesia. dan yang menjadi pemenangnya adalah RW 2 yeaay.

 Penyuluhan Tanaman Vertikultur

Kegiatan kedua adalah penyuluhan pupuk kompos ke para poktan di desa yang dilaksanakan di Posyandu Cibadak. Kegiatan ketiga adalah penyuluhan tentang pentingnya pendidikan di SMAN 1 Sagaranten, lalu yang ke empat adalah Program Kreativitas di SD Negeri 2 Sagaranten. Kegiatan ke lima adalah memberikan tilawah ke yayasan Raudhatul Mubarok.

  Penyuluhan Pupuk Kompos

Penyuluhan di SMAN 1 Sagaranten

Kegiatan ke 6 adalah mempersiapkan perlombaan di Kecamatan Sagaranten. Nah ini dia yang seru! Sebenernya yang sibuk mempersiapkan lombanya sih si Wandut sama Faisal. Gue cuma bantuin dikit-dikit aja nyahaha. Acara perlombaan berlangsung setelah upacara Hari Kemerdekaan di lapangan bola Pasanggrahan, setelah itu kita semua menuju Kantor Kecamatan Sagaranten untuk melihat lomba bikin tumpeng antar RW, yeay jadi makan gratis! Lalu menuju lapangan belakang untuk mempersiapkan lomba. Ada beberapa lomba yang diselenggarakan yaitu lomba balap karung, joget balon, makan kerupuk, masukan paku ke dalam botol. Yang berpartisipasi di lomba ini mahasiswa IPB dan warga desa, gue aja ikutan lomba joget balon sampe jatoh keguling di lapangan huhu. Acara berlangsung seru dan sukses yeaaay!

 Upacara Hari Kemerdekaan di Kecamatan Sagaranten

Setelah semua program selesai, kita sempat berlibur ke Pantai Tegal Beleud, lalu ngeliwet bersama Pak Lurah, lalu perpisahan ke semua perangkat desa, main ke pasar malem, belanja di pasar kaget, dll. Segitu aja sih cerita singkatnya hehe. Gue bakal kangen banget sama masa-masa KKP ini, tapi cuma kangen doang ya bukan pengen diulang lagi masa-masa KKP nya hahaha.